Sudahkah Anda Mengenal Diri Anda Sendiri?
Dalam hadits qudsi Allah SWT berfirman:"Man arafa nafsahu, faqat arafa rabbahu" yang artinya: "Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya" Dalam Firman lain Allah SWT bersabda dalam hadits qudsi :"Al-Insaanu Sirri wa Ana Sirruhu" yang artinya : "Manusia itu adalah RahasiaKu dan Akulah yang menjadi rahasianya"
Oleh karena amanat (rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang empunya Rahasia.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad.
Firman Allah dalam Qur'an surat An-nisa ayat 58 :"
Innallaha Ya' Marukum Antuaddul Amanati Illaa Ahlihaa"
yang artinya :"Sesunggunya Allah menyuruh kamu supaya menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya"
Setelah amanah (Rahasia Allah) diterima oleh kita manusia (diri bathin/Roh) untuk tujuan inilah maka Manusia dilciptakan untuk memperbanyak diri, diri penanggung rahasia dan berkembang, dari satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami kiamat dan rahasia dikumpulkan kembali. Allah berfirman; "Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun" yang artinya : "Kita berasal dari Allah , kembali kepada Allah"
Hakikat sebenarnya mengenal dirinya adalah mengandung pertanyaan2 berikut:
- Siapakah diri kita?
- Apa yg ada pada diri kita?
- Darimana kita berasal (datang)? Hendak kemana?
- Untuk apa kita singgah kedunia dan menunggu ditempat ini?
Adapun definisi ihwal ma’rifat an-nafs atau mengenal diri sebagaimana yang disebutkan di atas, bukanlah sekedar mengenal anggota tubuh dan panca indra (Jasmani) atau berkaitan dengan pengetahuan akan seseorang seperti nama diri kita, nama ayah, ibu atau tanggal dan tempat lahirn dllnya. Akan tetapi adalah ma’rifat an-nafs dimaksud adalah berkenaan dengan dimensi spiritual, esoteris dan Rohani seseorang.
Siapakah orang yg telah mengenal dirinya sendiri? yaitu orang yg dapat mengalahkan hawa nafsunya sendiri yang berarti dirinya dapat mengendalikan dan memerintah atau menguasai hawa nafsunya. Penguasaan diri terhadap hawa nafsu inilah yg menjadi ukuran, karena bila ini baik maka akan baiklah seluruh tubuh yaitu manusia yg berahlaq mulia (ahlaqul qarimah).
Nabi Muhammad SAW bersabda " a'da 'aduwwaka nafsukallatii baina janbaika" yg artinya "Musuhmu yg perlu engkau lawan ialah nafsu yg ada dalam tubuhmu"
Oleh karena amanat (rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang empunya Rahasia.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad.
Firman Allah dalam Qur'an surat An-nisa ayat 58 :"
Innallaha Ya' Marukum Antuaddul Amanati Illaa Ahlihaa"
yang artinya :"Sesunggunya Allah menyuruh kamu supaya menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya"
Setelah amanah (Rahasia Allah) diterima oleh kita manusia (diri bathin/Roh) untuk tujuan inilah maka Manusia dilciptakan untuk memperbanyak diri, diri penanggung rahasia dan berkembang, dari satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami kiamat dan rahasia dikumpulkan kembali. Allah berfirman; "Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun" yang artinya : "Kita berasal dari Allah , kembali kepada Allah"
Hakikat sebenarnya mengenal dirinya adalah mengandung pertanyaan2 berikut:
- Siapakah diri kita?
- Apa yg ada pada diri kita?
- Darimana kita berasal (datang)? Hendak kemana?
- Untuk apa kita singgah kedunia dan menunggu ditempat ini?
Adapun definisi ihwal ma’rifat an-nafs atau mengenal diri sebagaimana yang disebutkan di atas, bukanlah sekedar mengenal anggota tubuh dan panca indra (Jasmani) atau berkaitan dengan pengetahuan akan seseorang seperti nama diri kita, nama ayah, ibu atau tanggal dan tempat lahirn dllnya. Akan tetapi adalah ma’rifat an-nafs dimaksud adalah berkenaan dengan dimensi spiritual, esoteris dan Rohani seseorang.
Siapakah orang yg telah mengenal dirinya sendiri? yaitu orang yg dapat mengalahkan hawa nafsunya sendiri yang berarti dirinya dapat mengendalikan dan memerintah atau menguasai hawa nafsunya. Penguasaan diri terhadap hawa nafsu inilah yg menjadi ukuran, karena bila ini baik maka akan baiklah seluruh tubuh yaitu manusia yg berahlaq mulia (ahlaqul qarimah).
Nabi Muhammad SAW bersabda " a'da 'aduwwaka nafsukallatii baina janbaika" yg artinya "Musuhmu yg perlu engkau lawan ialah nafsu yg ada dalam tubuhmu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar