22 Mar 2009

RPP dan Silabus KTSP SMA/Sederajat

Setelah menjelajah ke seluruh penjuru dunia, akhirnya saya berhasil mengumpulkan perangkat pembelajaran berbagai mata pelajaran untuk

SMA/MA sederajat yang sudah berbasis KTSP.

Bagi anda yang membutuhkan, silakan saja untuk mendownload link-link dibawah :

RPP KTSP

RPP Pendidikan Agama Islam Kelas X
RPP Pendidikan Agama Islam Kelas XI
RPP Pendidikan Agama Islam Kelas XII
RPP BAHASA INDONESIA KELAS X SEM-1
RPP BAHASA INDONESIA KELAS X SEM-2
RPP BAHASA INDONESIA KELAS XI
RPP BAHASA INDONESIA KELAS XII
RPP BAHASA INGGRIS KELAS X
RPP BAHASA INGGRIS KELAS XI
RPP BAHASA INGGRIS KELAS XII
RPP BIOLOGI KELAS X
RPP BIOLOGI KELAS XI
RPP BIOLOGI KELAS XII
RPP BP/BK KELAS X
RPP BP/BK KELAS XI
RPP BP/BK KELAS XII
RPP EKONOMI KELAS X
RPP EKONOMI KELAS XI
RPP EKONOMI KELAS XII
RPP FISIKA BY ESIS KELAS X
RPP FISIKA BY ESIS KELAS XI
RPP FISIKA BY ESIS KELAS XII
RPP FISIKA BY SUPRIYANTO KELAS X
RPP FISIKA BY SUPRIYANTO KELAS XI
RPP FISIKA BY SUPRIYANTO KELAS XII
RPP GEOGRAFI KELAS X
RPP GEOGRAFI KELAS XI
RPP GEOGRAFI KELAS XII
RPP MATEMATIKA KELAS X SEM-1
RPP MATEMATIKA KELAS X SEM-2
RPP MATEMATIKA KELAS XI IPA SEMESTER 1 DAN SEMESTER 2
RPP MATEMATIKA KELAS XI IPS SEMESTER 1 DAN SEMESTER 2
RPP MATEMATIKA KELAS XII IPA
RPP MATEMATIKA KELAS XII IPS
RPP PENDIDIKAN JASMANI KELAS X
RPP PENDIDIKAN JASMANI KELAS XI
RPP PENDIDIKAN JASMANI KELAS XII
RPP KEWARGANEGARAAN KELAS X
RPP KEWARGANEGARAAN KELAS XI
RPP KEWARGANEGARAAN KELAS XII
RPP SEJARAH KELAS X
RPP KIMIA Kelas X Semester 2
RPP KIMIA Kelas X Semester 1
RPP KIMIA Kelas XI Semester 1
RPP KIMIA Kelas XI Semester 2
RPP KIMIA Kelas XII Semester 2
RPP SEJARAH KELAS XI
RPP SEJARAH KELAS XII
RPP SENI RUPA KELAS X
RPP SENI RUPA KELAS XI
RPP SENI RUPA KELAS XII
RPP SOSIOLOGI KELAS X
RPP SOSIOLOGI KELAS XI
RPP SOSIOLOGI KELAS XII
RPP TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X


SILABUS KTSP
SILABUS Pendidikan Agama Islam
SILABUS BAHASA INDONESIA

PANDUAN BELAJAR B. INDONESIA : PANDUAN BELAJAR BAHASA INDONESIA

21 Mar 2009

SILABUS DAN RPP TERLENGKAP

Silabus , KTSP, RPP SMA / MA yang dapat di download antara lain :
  1. Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  2. Geografi Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  3. Pendidikan Kewarganegaraan : Kelas 10,Kelas 11 , Kelas 12
  4. Bahasa dan Sastra Indoneia Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  5. Bahasa Inggris Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  6. Matematika Kelas 10 Semester 1 , Semester 2
  7. Matematika Kelas 11 IPA Semester 1 , Semester 2
  8. Matematika Kelas 11 IPS Semester 1 , Semester 2
  9. Matematika Kelas 12 IPA Semester 1 , Semester 2
  10. Matematika Kelas 12 IPS Semester 1 , Semester 2
  11. Fisika Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12 ESIS
  12. Fisika Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12 Supriyanto
  13. Biologi Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  14. Kimia Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  15. Ekonomi Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  16. Sosiologi Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  17. Seni Rupa Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  18. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Kelas X, XI, XII
  19. Sejarah Kelas 10, Kelas 11 IPS, Kelas 12 IPS
  20. Bimbingan Konseling Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
  21. Pendidikan Jasmani Kelas 10, Kelas 11, Kelas 12
SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT

Surat Terbuka dari Cipinang

Politik
14/03/2009 - 23:04
Inilah Surat Hadi Djamal dari Bui
Suriani

Abdul Hadi Djamal
(inilah.com/ Subekti)

INILAH.COM, Makassar - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PAN Abdul Hadi Djamal, kini tengah meringkuk di balik jeruji besi LP Cipinang, Jakarta. Ia tertangkap KPK atas dugaan korupsi pembangunan pelabuhan di Indonesia Timur. Namun, kungkungan sel tak menghalanginya menyemangati tim suksesnya yang berada di Sulawesi Selatan.

Kepada pendukung dan tim suksesnya, ia mengirimkan surat elektronik dengan judul 'Surat Terbuka dari Cipinang' . Surat ini, diterima INILAH.COM, pukul 17.37 WITA. Berikut isi surat tersebut selengkapnya:

Surat Terbuka dari Cipinang untuk Tim Pejuang Ir. Abdul Hadi Djamal, MM

Dengan mengucap salam dan syukur, semoga pernyataan berikut ini tetap utuh sebagai ikhtiar bersama serta mendapat berkah dan karunia-Nya.

1. Saya sampaikan bahwa pada pemilu legislatif, 9 April 2009, saya tetap sah untuk dipilih/conteng. Pemecatan dari DPP PAN hanya lisan.

2. Meminta kepada tim pejuang dan simpatisan untuk tetap melakukan sosialisasi dan meyakinkan masyarakat jika saya hanya ‘korban’ politik

3. Kepada Tim Pejuang dan simpatisan untuk tidak melakukan tindakan anarkis

4. Menyampaikan kepada Tim Pejuang dan simpatisan bahwa saya tidak pernah menyatakan pengalihan suara kepada siapapun caleg DPR RI yang lain.

Kini, saatnya menorehkan sejarah baru, meski di dalam penjara tapi tetap bisa lolos ke Senayan kembali.

Salam hangat dari saya, pejuang anggaran untuk infrastruktur Sulsel,

Ir. Abdul Hadi Djamal MM.

16 Mar 2009

Sesaat Sebelum Napas Terakhir Presiden Kedua

REKAMAN 12 JAM TERAKHIR SEBELUM PAK HARTO MENINGGAL

Jawa
Pos - 28 Januari 2008

Malam Hari Masih Makan Tiga Sendok Bubur
Sampai menjelang kepergiannya, tim dokter kepresidenan berupaya memberikan yang terbaik untuk menyelamatkan Soeharto. Inilah suasana masa-masa kritis pada 12 jam terakhir menuju pukul 13.10, saat penguasa Orde Baru itu mengembuskan napas terakhir.

T.M. BAYUAJI-NUANS S., Jakarta

Minggu (27/1), pukul 13.30, Kapolsek Kebayoran Baru Kompol AKBP Dicky Sondani tampak gelisah di depan lobi gedung Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Sesaat dia berkoordinasi dengan bawahannya. Setelah itu, perwira dengan satu melati di pundak tersebut memanggil para wartawan yang sudah 24 hari memantau perkembangan kesehatan Pak Harto di RSPP.

Hanya dalam hitungan detik, para wartawan pun mengerubungi Dicky. Setelah terdiam sesaat, Dicky mengumumkan berita duka tentang kondisi yang menggemparkan warga Indonesia. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah mantan presiden kedua kita, Bapak Haji Muhammad Soeharto," ujar Dicky. Sejenak para wartawan terdiam mendengarkan berita duka itu.

"Almarhum meninggal pukul 13.10 tadi (kemarin, Red). Saat ini kami mengoordinasikan pemulangan jenazah menuju Cendana," ujar Dicky segera mengakhiri pengumumannya.

Berita meninggalnya Soeharto yang disampaikan Kapolsek Kebayoran Baru itu merupakan klimaks dari jumpa pers tim dokter kepresidenan paginya. Saat itu tim dokter yang diketuai dr Mardjo Subiandono mengatakan, kondisi Soeharto kembali kritis.

Perkembangan yang tiba-tiba itu membuat kaget tim dokter. Sebab, pada Sabtu (26/1) kondisi Soeharto dikabarkan mengalami perbaikan cukup berarti. Tim dokter kepresidenan selama dua hari menyatakan Soeharto sudah stabil, meski masih terbaring di ruang ICU (Intensive Care Unit). "Fluktuasi keadaan beliau selama 24 jam ini sudah jauh berkurang. Beliau cukup stabil," ujar dr Mardjo saat dihubungi Jawa Pos pada Sabtu pagi.

Bahkan, pada Sabtu pukul 23.00 WIB, anggota tim dokter kepresidenan dr Christian Johanes juga menyatakan Soeharto masih berada posisi stabil. Purnawirawan jenderal bintang lima itu memang sempat mengalami sedikit gangguan pencernaan pada pagi hari. Namun, kata Johanes, setelah itu Soeharto sudah mampu makan bubur yang disediakan tim dokter.

"Sebelum saya pulang tadi, beliau sempat makan bubur. Meski hanya 3 sendok, itu kemajuan," katanya.

Apalagi, kata Johanes, pada malam itu sang "Bapak Pembangunan" sudah mampu bernapas 100 persen dengan usahanya sendiri. Alat ventilator pun sejak Kamis (17/1) telah dipindahkan dari mulut menuju leher dan hanya terpasang sebagai back up. "Ventilator itu hanya dipasang untuk memasok oksigen. Itu pun kemampuan suplainya (ventilator) juga sudah seperti orang sehat," ujar Johanes.

Namun, selang beberapa jam kemudian kondisi Soeharto berubah memburuk. Menurut Mardjo, memasuki Minggu (27/1) pukul 01.00, ketegangan atas kondisi Soeharto dimulai. Tiba-tiba dia sesak napas yang diikuti turunnya tekanan darah. "Sesak napas itu terjadi mendadak. Napas beliau menjadi sangat pendek," ujar Mardjo dalam jumpa pers rutin sekitar tiga jam sebelum meninggalnya Soeharto.

Mengetahui hal itu, tim dokter melakukan upaya bantuan pernapasan melalui ventilator. Untuk mengatasi penurunan kondisi yang drastis itu, tim dokter langsung memberikan supporting ventilator kepada Soeharto sebesar 100 persen.

"Ini karena seluruh organ beliau saat ini (kemarin) mengalami multiple organ failure. Hanya jantung yang masih berdenyut," kata dr Djoko Rahardjo, anggota tim dokter kepresidenan lain, menambah pernyataan Mardjo.

Pada pukul 03.00 hingga pukul 07.00, kesadaran Soeharto terus merosot tajam. Indikator di CVVHD menunjukkan organ-organ Soeharto benar-benar tidak mampu lagi menerima segala upaya yang dilakukan tim dokter. Tercatat, pada Minggu pukul 07.00, tekanan darahnya hanya mencapai 60/30 mm Hg dan dinyatakan tidak sadarkan diri. "Kami masih mencoba memberikan transfusi darah demi memperbaiki tekanan darah. Kami terus berharap dalam harapan sekecil apa pun," kata Mardjo.

Namun, usaha tim dokter merawat Soeharto yang sudah memasuki hari ke-24 itu harus berhadapan dengan kuasa Tuhan. Seusai acara jumpa pers yang berlangsung singkat itu, pukul 11.00 tim dokter melaporkan bahwa seluruh respons organ Soeharto pada jam itu negatif. Tim dokter merasa bahwa itulah saat-saat terakhir pria kelahiran Kemusuk, Jogja, tersebut. "Sama sekali tidak ada respons dari organ. Keadaan jantung sangat lemah pada jam itu," kata dr Christian Johanes saat diwawancarai sebuah media televisi.

Mantan Menko Kesra dan Kepala BKKBN Haryono Suyono menyatakan, menjelang saat-saat akhir tersebut, tim dokter akhirnya memutuskan mengizinkan seluruh keluarga melihat Soeharto. Menurut Haryono, seluruh anak dan cucu Soeharto tampak memenuhi ruang ICU, memandang bapak dan eyang mereka untuk terakhir kali. "Sejak saya datang di atas, seluruh keluarga sudah berkumpul di ruang ICU," kata Haryono ditemui usai keluar dari kamar perawatan di lantai 5 RSPP.

Menurut Haryono, seluruh keluarga menyatakan kerelaan atas kepergian Soeharto. Dia melihat sejumlah keluarga tak henti-hentinya membisikkan ayat-ayat suci Alquran di telinga Soeharto. "Keluarga sangat ikhlas atas kepergian beliau. Semuanya terlihat sangat tabah," ujarnya.

Apakah Soeharto meninggal dengan tenang? Haryono dengan spontan menjawab bahwa beliau meninggal dengan sangat tenang. Tidak ada anggota keluarga, termasuk dirinya, yang melihat Soeharto tampak menderita menjelang saat-saat akhirnya. "Alhamdulillah, beliau sangat tenang. Saya juga sangat bersyukur karena itu," kata Haryono sambil bergegas pergi.

Kondisi kritis menjelang ajal menjemput Soeharto itu juga dirasakan keluarga pasien lain di lantai 5. Menurut seorang wanita yang suaminya menjalani cuci darah, putra-putri Soeharto tampak lalu-lalang dari pintu pantry di ujung lorong tempat Soeharto dirawat. "Mulai tengah malam tadi saya lihat Mas Bambang (Bambang Trihatmodjo), Mas Ari (Ari Sigit) masuk dari pintu itu," katanya sambil menunjuk pintu pantry.

Pukul 15.00 jenazah Soeharto dibawa pulang keluarga dengan ambulans RSPP langsung menuju kediaman di Cendana. Setelah ditinggal penghuninya, dua kamar yang disewa keluarga mantan presiden itu masih berantakan. Bahkan, di meja tempat membuat kopi di depan kamar presidential suite nomor 536 dan 534 ada gelas-gelas kopi yang masih bersisa.

Dua sekat kayu yang bertuliskan "Maaf pasien tidak boleh dijenguk" juga masih ada di dekat kamar perawatan Soeharto. Sampah plastik dan bunga-bunga mawar, sedap malam, maupun melati berserakan di depan dua kamar itu.

Ketika Jawa Pos melongok ke dalam kamar 536, sisa-sisa obat di botol maupun plastik serta alat-alat bantu pernapasan dan tiang penyangga infus juga masih ada. Ranjang yang sebelumnya ditempati orang kuat di era Orde Baru itu juga masih di tempatnya. Bantal dan guling ditumpuk sekenanya di sofa dekat tempat tidur berseprai biru tua. (el)

Sumber: Jawa Pos - www.jawapos.co.id

Sesaat Sebelum Napas Terakhir Presiden Pertama

Sepenggal Kisah Terakhir Soekarno

Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.

Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.

Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa-dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.

Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu.

Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.

“Pak, Pak, ini Ega…”

Senyap.

Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.

Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.

Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.

Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.

Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.

“Hatta.., kau di sini..?”

Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.

“Ya, bagaimana keadaanmu, No?”

Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.

Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal.

“Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?

Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.

Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil.

Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.

Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.

“No…”

Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.

Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.

Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.

Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.

Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.

Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.

Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.

Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.

Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.

Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.

Berita kematian Bung Karno dengan cara yang amat menyedihkan menyebar ke seantero Pertiwi. Banyak orang percaya bahwa Bung Karno sesungguhnya dibunuh secara perlahan oleh rezim penguasa yang baru ini. Bangsa ini benar-benar berkabung. Putera Sang Fajar telah pergi dengan status tahanan rumah. Padahal dia merupakan salah satu proklamator kemerdekaan bangsa ini dan menghabiskan 25 tahun usia hidupnya mendekam dalam penjara penjajah kolonial Belanda demi kemerdekaan negerinya.

Anwari Doel Arnowo, seorang saksi sejarah yang hadir dari dekat saat prosesi pemakaman Bung Karno di Blitar dalam salah satu milis menulis tentang kesaksiannya. Berikut adalah kesaksian dari Cak Doel Arnowo yang telah kami edit karena cukup panjang:

Pagi-pagi, 21 Juni 1970, saya sudah berada di sebuah lubang yang disiapkan untuk kuburan manusia. Sederhana sekali dan sesederhana semua makam di sekelilingnya. Sudah ada sekitar seratusan manusia hidup berada di situ dan semua hanya berada di situ, tanpa mengetahui apa saja tugas mereka sebenarnya. Yang jelas, semuanya bermuka murung. Ada yang matanya penuh airmata, tetapi bersinar dengan garang. Kelihatan roman muka yang marah. Ya, saya pun marah. Hanya saja saya bisa menahan diri agar tidak terlalu kentara terlihat oleh umum.

Kita semua di kota Malang mendengar tentang almarhum yang diberitakan telah meninggal dunia sejak pagi hari dan sudah menyiapkan diri untuk menunggu keputusan pemakamannya di mana. Sesuai amanat almarhum, seperti sudah menjadi pengetahuan masyarakat umum, Bung Karno meminta agar dimakamkan di sebuah tempat di pinggir kali di bawah sebuah pohon yang rindang di Jawa Barat (asumsi semua orang adalah di rumah Bung Karno di Batu Tulis di Bogor).

Tetapi lain wasiat dan amanah, lain pula rezim Soeharto yang secara sepihak memutuskan jasad Bung Karno dimakamkan di Blitar dengan dalih bahwa Blitar adalah kota kelahirannya. Ini benar-benar ceroboh. Bung Karno lahir di Surabaya di daerah Paras Besar, bukan di Blitar! Bung Karno terlahir dengan nama Koesno, dan ikut orang tuanya yang jabatan ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, adalah seorang guru yang mengajar di sebuah Sekolah di Mojokerto dan kemudian dipindah ke Blitar. Di sinilah ayah Bung Karno, meninggal dunia dan dimakamkan juga di sisinya, isterinya (yang orang Bali ) bernama Ida Ayu Nyoman Rai.

Setelah matahari tinggal sepenggalan sebelum terbenam, rombongan jenazah Bung Karno akhirnya sampai di tempat tujuan. Yang hadir didorong-dorong oleh barisan tentara angkatan darat yang berbaris dengan memaksa kumpulan manusia agar upacara dapat dilaksanakan dengan layak.

Tampak Komandan Upacara jenderal Panggabean memulai upacara dan kebetulan saya berdiri berdesak-desakan di samping Bapak Kapolri Hoegeng Iman Santosa, yang sedang sibuk berbicara dengan suara ditahan agar rendah frekuensinya tidak mengganggu suara aba-aba yang sudah diteriak-teriakkan. Saya berbisik kepada beliau, ujung paling belakang rombongan ini berada di mana? Beliau menjawab singkat di kota Wlingi. Hah?! Sebelas kilometer panjangnya iring-iringan rombongan ini sejak dari lapangan terbang Abdulrachman Saleh di Singosari, Utara kota Malang.

Pak Hoegeng yang sederhana itu kelihatan murung dan sigap melakukan tugasnya. Dia berbisik kepada saya: “There goes a very great man!!” Saya terharu mendengarnya. Apalagi ambulans (mobil jenazah) yang mengangkut Bung Karno terlalu amat sederhana bagi seorang besar seperti beliau. Saya lihat amat banyak manusia mengalir seperti aliran sungai dari pecahan rombongan pengiring. Sempat saya tanyakan, ada yang mengaku dari Madiun, dari Banyuwangi bahkan dari Bali.

Saya menuju ke arah berlawanan dengan tujuan ke rumah Bung Karno, di mana kakak kandung beliau, Ibu Wardojo tinggal. Hari sudah gelap dan perut terasa lapar karena kita tidak berhasil mendapatkan makanan atau minuman, sebab kalau pun ada warung atau penjual makanan, pasti sudah kehabisan minuman atau makanan apa pun yang bisa ditelan. Saya ingat bahwa orang Muhammadiyah tidak memberi hidangan, minum sekalipun, kepada kaum pelayat. Bung Karno adalah orang Muhammadiyah. Kota Blitar tidak siap menampung orang sekian banyak. Setelah dilakukan pemakaman jenazah Bung Karno, beberapa waktu di kemudian hari semua makam Pahlawan di Taman Pahlawan Sentul ini dipindahkan ke Mendukgerit, yang telah saya kenal sebelumnya sebagai Bendogerit.

Pemindahan ini dilaksanakan dengan alasan di lokasi pemakaman sudah penuh, tetapi pada kenyataannya kemudian ada proyek pembangunan makam Bung Karno yang memakan area cukup lebar.

Kuburannya Pun Tidak Boleh Dijenguk

Sejarah mencatat, sejak 1971 sampai 1979, makam Bung Karno tidak boleh dikunjungi umum dan dijaga sepasukan tentara. Kalau mau mengunjungi makam harus minta izin terlebih dahulu ke Komando Distrik Militer (KODIM). Apa urusannya KODIM dengan izin mengunjungi makam?

Saya bersama ibu saya dan beberapa saudara datang secara mendadak pergi ke Blitar dengan tujuan utama ziarah ke Makam Bung Karno. Tanpa ragu kita ikuti aturan dan akhirnya sampai ke pimpinannya yang paling tinggi. Saya ikut sampai di meja pemberi izin dan sudah ditentukan oleh kita bersama, bahwa salah satu saudara saya saja yang berbicara. Saya sendiri meragukan emosi saya, bisakah saya bertindak tenang terhadap isolasi kepada sebuah makam oleh Pemerintah atau rezim? Nah, ternyata meskipun tidak terlalu ramah, mereka melayani dengan muka seperti dilipat. Mungkin dengan menunjukkan muka seperti itu merasa bertambah rasa gagahnya terhadap rakyat biasa macam kami. Akhirnya semua beres dan kami mendapat sepucuk surat. Apa yang terjadi?

Sesampainya di makam kami turun dari kendaraan kami dan saya bawa surat izin dari KODIM. Surat itu kami tunjukan ke tentara yang jaga makam. Waktu tentara itu baca surat, saya terdorong untukmenoleh ke belakang. Terkejut saya. Selain rombongan sendiri, Ibu saya dan saudara-saudara, telah mengikuti kami sebanyak lebih dari tiga puluh orang, bergerombol. Mereka, orang-orang yang tidak kami kenal sama sekali, melekat secara rapat dengan rombongan kami. Saya lupa persis bagaimana, akan tetapi saya ingat kami memasuki pagar luar dan kami bisa mendekat sampai ke dinding kaca tembus pandang dan hanya memandang makamnya dari jarak, yang mungkin hanya sekitar tiga meter.

Para pengikut dadakan yang berada di belakang rombongan kami dengan muka berseri-seri, merasa beruntung dapat ikut masuk ke dalam lingkungan pagar luar itu. Ada yang bersila, memejamkan mata dan mengatupkan kedua tangannya, posisi menyembah. Saya tidak memperhatikannya, tetapi jelas dia bukan berdoa cara Islam. Mereka khusyuk sekali dan waktu kami kembali menuju ke kendaraan kami, beberapa di antara mereka menjabat tangan dan malah ada yang menciumnya, membuat saya merasa risih.

Salah seorang dari mereka ini mengatakan bahwa dia sudah dua hari bermalam di sekitar situ di udara terbuka menunggu sebuah kesempatan seperti yang telah terjadi tadi. Tanpa kata-kata, saya merasakan getar hati rakyat, rakyat Marhaen kata Bung Karno! Mereka menganggap Bung Karno bukan sekedar Proklamator, tetapi seorang Pemimpin mereka dan seorang Bapak mereka. Apapun yang disebarluaskan dan berlawanan arti dengan kepercayaan mereka itu semuanya dianggap persetan. Dalam hubungan Bung Karno dengan Rakyat, tidak ada unsur uang berbicara.

Dibunuh Perlahan

Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh Presiden Soeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.

Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.

Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. “Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia, ” demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.



11 Mar 2009

Pojok HuMoR

Restoran Kepiting

Suatu hari seorang pelanggan restoran seafood berkunjung untuk makan malam.
Dia memesan satu porsi kepiting saus lada hitam.

Saat pesanannya disajikan pelanggan tersebut terkejut karena kepiting yang dia pesan tidak sesuai dengan keinginannya.

"Pelayan!!! Kenapa salah satu kaki kepiting ini hilang ?!"

"Kepiting-kepiting itu bertengkar di dapur dan kadang-kadang saling menggigit kaki masing-masing sampai lepas," jawab si pelayan.

"Kalau begitu, bawa yang ini kembali ke dapur dan berikan aku kepiting yang menang!"


Akal Cerdas Mister Sastro

Seorang warga Indonesia berjalan memasuki sebuah Bank di New York untuk mengajukan pinjaman. Dia menghampiri petugas bagian pinjaman, mengatakan bahwa dia harus pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis selama dua minggu, dan memerlukan pinjaman dana sebesar $5.000.

Petugas bank menanggapi, bahwa pihak bank akan memerlukan jaminan untuk pinjaman yang diajukan. Sang pria menyanggupi persyaratan yang diajukan oleh bank dengan memberikan kunci mobil dan dokumen untuk sebuah Ferrari Modena yang terparkir di depan bank. Dia memenuhi semua persyaratan, menunggu proses pengecekan dengan sabar, dan petugas bank menyetujui untuk memberikan pinjaman sesuai dengan jumlah yang diajukan.

Setelah sang pria Indonesia meninggalkan bank, Pihak Manajemen Bank dan pegawainya mentertawakan Sastro tersebut karena mempergunakan sebuah mobil Ferrari seharga $250,000 sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar $ 5,000.

Lantas pegawai bank memarkir mobil mewah itu di area parkir bawah tanah bank tersebut.

Selang 2 minggu kemudian, sang lelaki kembali dari Jakarta dan datang ke bank, mengembalikan pinjaman dana sebesar $ 5,000 beserta bunganya sebesar $15.41.

Sang pegawai bank mengatakan: "Mister Sastro, kami sangat gembira bisa melayani dan berbisnis dengan anda dengan lancar. Akan tetapi ada sesuatu yang amat membuat kami bertanya-tanya. Saat anda bepergian ke Jakarta , kami melihat kembali rekening anda di bank kami, dan menjumpai bahwa anda memiliki dana jutaan dollar direkening anda. Akan tetapi, kenapa anda masih memerlukan pinjaman untuk dana sebesar $ 5,000?"

Pak Sastro menjawab:
"Dimana lagi di kota New York saya bisa memarkir mobil saya selama 2 minggu dengan hanya membayar $ 15.41 dan mengharapkan mobil saya tidak dicuri saat saya kembali ??"

Kisah Penjual Semangka

Ada seorang penjual semangka dipinggir jalan, lalu datanglah seorang ibu yang hendak membeli semangka.

Ibu: "Bang, berapa harga semangkanya ini satu?"
Penjual: "Oh..., murah Buk, tiga ribu saja."
Ibu: "Merah enggak bang?"
Penjual: "Dijamin pasti merah Buk. Kalo enggak merah nanti bisa dikembalikan."

Akhirnya si ibu tersebut membeli satu buah semangka, tetapi karena terburu-buru membawanya, semangka yang baru dibeli tadi jatuh dan pecah, ternyata warna buahnya putih bukan merah seperti yang dibilang tadi.

Si ibu dengan rada muka berang kembali ke penjual semangka tersebut untuk protes.

Ibu: "Bang! ini koq isinya putih, katanya tadi merah... Kalo begini saya kembalikan saja semangkanya!!! Mana duitnya tadi..!!" (dengan nada marah)

Penjual: "Lho Bu! tentara aja kalo jatuh pucat, apalagi semangka."


Permintaan Terakhir Sang Terpidana

Pada suatu hari seorang terpidana akan dieksekusi hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan berantai.

Sebelum terpidana tersebut di eksekusi oleh regu penembak, seorang kepala regu penembak menanyakan permintaan terakhir sang terpidana.

"Apa permintaan terakhir kamu sebelum ditembak mati?" tanya kepala regu pada terpidana.

"Tolong senapannya diarahkan ke orang lain, Pak!" jawab sang terpidana.


Lelaki Taiwan Pergi Ke USA

Seorang lelaki Taiwan yang sangat kaya tetapi tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris ingin berkunjung ke USA. Namanya Deng Xiaoping.

Di tempat kedutaan USA, petugas menanyakan beberapa pertanyaan interview untuk mengetahui kunjungannya ke USA.

Pertanyaan pertama imigrasi: "Apa nama terakhir dari presiden pertama kami?"

Karena tidak mengerti bahasa Inggris dengan baik, dia menduga bahwa petugas menanyakan nama keluarganya (surname). Lalu dia menjawab: "Wa Sing Teng." (dalam Hokkian Taiwan berarti: "Marga saya Deng"). Dalam budaya Chinese, orang Chinese selalu memperkenalkan marganya dulu saat kenalan pertama kali.

Petugas mendengar "Washington!" (sama bunyinya) lalu dia melanjutkan ke pertanyaan ke-2: "Untuk apa kamu mau pergi ke US?"

Pikirnya, secara logis tentu sekarang dia menanyakan nama saya. Lalu dia menjawab: "Xiaoping."

Petugas mendengar: "Shopping!"

Pertanyaan ke-3: "Kendaraan apa yang kamu kendarain di Taiwan?"

Turis itu berpikir, dia ditanyakan statusnya di Taiwan, dan menjawab: "Wa Bo Bo.” (dalam Hokkian berarti: "Saya belum beristri").

Dan petugas mendengar: "Volvo!" lalu dia tersenyum dengan hormat dan bertanya lagi.

Pertanyaan ke-4: "Siapa pemain basket yang terkenal di USA?”

Saat ini lelaki Taiwan sudah mulai tidak sabar dan mulai berkata dengan keras: "Mai Ho Wa Cai Tan." (arti: "Jangan biarkan saya menunggu").

Petugas mendengar: "Michael Jordan!"

Kagum akan pengetahuan si turis, petugas meloloskan visa USA turis.


Kisah Paul Di Kamar Cewek

Pada suatu hari Si Paul datang ke rumah seorang cewek cantik dan seksi, lalu terjadilah percakapan dibawah ini:

Paul: Alo sayang... gue boleh masuk kan?"
Cewek: Boleh boleh aja"
Paul: Sayang, kita ke kamar yuk!"
Cewek: (sambil berpikir) Ehmmm... yuk dechh"

Setelah di kamar...

Paul: Boleh kunci pintu kan?"
Cewek: Bolehhhhh"
Paul: Kalo tutup jendela juga boleh kan?"
Cewek: Boleh"
Paul: Kita naik ke tempat tidur yuk"
Cewek: (sambil ragu dan kembali berpikir) Yuk"
Paul: Tutup selimutnya ya"
si Cewek lalu berpikir lagi dan akhirnya dia mau melakukannya juga. "Tutup aja pake selimutnya" kata si cewek sambil senyum senyum. Dan didalam selimut itu tiba-tiba...

Paul: eh liat dech JAM GUE TERNYATA BISA NYALA LHO!!!


Tukang Sulap & Burung Beo

Seorang tukang sulap mempertunjukkan kebolehannya di sebuah kapal pesiar. Penontonnya selalu berganti tiap minggu sehingga si tukang sulap pun dapat mengulang trik sulap yang sama.

Namun muncul masalah, seekor burung beo milik kapten kapal selalu saja melihat pertunjukannya setiap minggu dan menjadi tahu trik atau tipuan apa yang dilakukan oleh si tukang sulap kemudian si beo pun berteriak pada saat pertunjukan berlangsung.

"Lihat..!! itu bukan topi yg sama!!. Topinya disembunyikan dalam
jubahnya..!!!" "Dia menyembunyikan bunga2 itu di bawah meja!!" "Hey... semua kartu yang dipegangnya adalah kartu As !!"

Maka si tukang sulap pun menjadi sangat jengkel tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Suatu hari kapal tersebut mengalami kecelakaan dan tenggelam. Si tukang sulap terapung-apung di tengah lautan di atas sebuah papan bersama si burung beo.

Mereka saling pandang dgn penuh kebencian tapi tidak mengucapkan satu patah kata pun... Kejadian ini berlangsung selama berhari-hari...

Setelah lebih dari satu minggu, tiba2 si Beo berkata "OK... saya menyerah....!! Dimana kamu sembunyikan kapalnya?

Kisah Penjual Ayam

Seorang penjual ayam ternyata hanya tinggal punya 1 ekor ayam saja. Tapi dia tidak mau memberitahukan pada pembeli, sehingga ia pura-pura bergegas untuk pergi ke belakang toko dan seolah-olah dia sedang memilih salah satu ayam yang terbaik dari kandang ayamnya.

Sambil menendang kandang ayam juga berkotek-kotek seperti ayam, dia pun segera kembali ke toko dengan membawa satu-satunya ayam yang masih dimilikinya lalu dijualnya kepada ibu Wati.

Penjual ayam itu pun menimbang ayam tersebut dan berkata, "Bu Wati, ayam ini harganya Rp. 11.000,00." Ibu Wati pun menjawab, "Kira-kira ada ayam yang sedikit lebih besar tidak."

Lalu penjual itu segera kembali ke belakang toko dan bikin banyak keributan disana. Dia pun segera kembali ke toko dengan membawa ayam yang sama dan berkata, "Ayam yang ini harganya Rp. 20.000,00."

Ibu Wati pun menjawab, "Kalau begitu, akan saya beli kedua ayam itu."

Penjual : ???????


Lima Ratus Ekor Bebek

Seorang guru berkata kepada dua muridnya yang sedang ngobrol, "Bila dua orang wanita bicara, ributnya bisa menyamai seribu ekor bebek."

Waktu jam istirahat pun tiba, pacar dari guru tersebut pun datang ke sekolah untuk mencarinya.

Seorang murid wanita segera datang ke kantor guru itu dan berkata, "Pak Guru, di ruang tamu ada lima ratus ekor bebek sedang menunggu bapak." Guru, "??????"


Mana Yang Bener

Papa: "Joni! Kenapa nilai matematikamu jelek?"

Joni: " Abisnya Pa , Senin kemaren guru bilang 3+5 = 8"

Papa: "Lantas kenapa?"

Joni: "Hari Selasa bu guru bilang 4 + 4 = 8. Hari Rabu dia bilang 6 + 2 = 8. Kalo bu guru ngomongnya beda-beda begitu, gimana Joni tau mana yang benar?"






3 Mar 2009

KORUPSI

Korupsi




Indeks persepsi korupsi di 2007. Biru menunjukkan sedikit korupsi, merah menunjukkan banyak korupsi

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sbb:

  • perbuatan melawan hukum;
  • penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
  • memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
  • merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:

  • memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
  • penggelapan dalam jabatan;
  • pemerasan dalam jabatan;
  • ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
  • menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.

Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.

Kondisi yang mendukung munculnya korupsi

  • Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
  • Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
  • Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.
  • Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
  • Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
  • Lemahnya ketertiban hukum.
  • Lemahnya profesi hukum.
  • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
  • Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
  • Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
  • Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye".

Dampak negatif

Demokrasi

Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

Ekonomi


Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan.

Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.

Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.

Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterbelakangan pembangunan ekonomi di Afrika dan Asia, terutama di Afrika, adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal (capital investment) ke luar negeri, bukannya diinvestasikan ke dalam negeri (maka adanya ejekan yang sering benar bahwa ada diktator Afrika yang memiliki rekening bank di Swiss). Berbeda sekali dengan diktator Asia, seperti Soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya (meminta sogok), namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban hukum, dan lain-lain. Pakar dari Universitas Massachussetts memperkirakan dari tahun 1970 sampai 1996, pelarian modal dari 30 negara sub-Sahara berjumlah US $187 triliun, melebihi dari jumlah utang luar negeri mereka sendiri. [1] (Hasilnya, dalam artian pembangunan (atau kurangnya pembangunan) telah dibuatkan modelnya dalam satu teori oleh ekonomis Mancur Olson). Dalam kasus Afrika, salah satu faktornya adalah ketidak-stabilan politik, dan juga kenyataan bahwa pemerintahan baru sering menyegel aset-aset pemerintah lama yang sering didapat dari korupsi. Ini memberi dorongan bagi para pejabat untuk menumpuk kekayaan mereka di luar negeri, diluar jangkauan dari ekspropriasi di masa depan.

Kesejahteraan umum negara

Korupsi politis ada dibanyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.

Bentuk-bentuk penyalahgunaan

Korupsi mencakup penyalahgunaan oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor swasta dan pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, campuran tangan, dan penipuan.

Penyogokan: penyogok dan penerima sogokan

Korupsi memerlukan dua pihak yang korup: pemberi sogokan (penyogok) dan penerima sogokan. Di beberapa negara, budaya penyogokan mencakup semua aspek hidup sehari-hari, meniadakan kemungkinan untuk berniaga tanpa terlibat penyogokan.

Negara-negara yang paling sering memberikan sogokan pada umumnya tidak sama dengan negara-negara yang paling sering menerima sogokan.

Duabelas negara yang paling kurang korupsinya, menurut survey persepsi (anggapan ttg korupsi oleh rakyat) oleh Transparansi Internasional di tahun 2001 adalah sebagai berikut (disusun menurut abjad):

Australia, Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Luxemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Singapura, Swedia, dan Swiss

Menurut survei persepsi korupsi , tigabelas negara yang paling korup adalah (disusun menurut abjad):

Azerbaijan, Bangladesh, Bolivia, Kamerun, Indonesia,Irak, Kenya, Nigeria, Pakistan, Rusia, Tanzania, Uganda, dan Ukraina

Namun demikian, nilai dari survei tersebut masih diperdebatkan karena ini dilakukan berdasarkan persepsi subyektif dari para peserta survei tersebut, bukan dari penghitungan langsung korupsi yg terjadi (karena survey semacam itu juga tidak ada)

Sumbangan kampanye dan "uang lembek"

Di arena politik, sangatlah sulit untuk membuktikan korupsi, namun lebih sulit lagi untuk membuktikan ketidakadaannya. Maka dari itu, sering banyak ada gosip menyangkut politisi.

Politisi terjebak di posisi lemah karena keperluan mereka untuk meminta sumbangan keuangan untuk kampanye mereka. Sering mereka terlihat untuk bertindak hanya demi keuntungan mereka yang telah menyumbangkan uang, yang akhirnya menyebabkan munculnya tuduhan korupsi politis.

Tuduhan korupsi sebagai alat politik

Sering terjadi di mana politisi mencari cara untuk mencoreng lawan mereka dengan tuduhan korupsi. Di Republik Rakyat Cina, fenomena ini digunakan oleh Zhu Rongji, dan yang terakhir, oleh Hu Jintao untuk melemahkan lawan-lawan politik mereka.

Mengukur korupsi

Mengukur korupsi - dalam artian statistik, untuk membandingkan beberapa negara, secara alami adalah tidak sederhana, karena para pelakunya pada umumnya ingin bersembunyi. Transparansi Internasional, LSM terkemuka di bidang anti korupsi, menyediakan tiga tolok ukur, yang diterbitkan setiap tahun: Indeks Persepsi Korupsi (berdasarkan dari pendapat para ahli tentang seberapa korup negara-negara ini); Barometer Korupsi Global (berdasarkan survei pandangan rakyat terhadap persepsi dan pengalaman mereka dengan korupsi); dan Survei Pemberi Sogok, yang melihat seberapa rela perusahaan-perusahaan asing memberikan sogok. Transparansi Internasional juga menerbitkan Laporan Korupsi Global; edisi tahun 2004 berfokus kepada korupsi politis. Bank Dunia mengumpulkan sejumlah data tentang korupsi, termasuk sejumlah Indikator Kepemerintahan.

Lihat pula