2 Mar 2009

Metode Mengajar di Sekolah

Seorang tenaga pengajar yang tidak mampu menetralisir dengan baik khususnya dalam pengelolaan kelas akan merasa terhambat dengan syarat siswa akan menemukan beberapa kesulitan di dalam memahami pembelajaran dengan baik, hal ini tentunya untuk mengantisipasi agar terhindar dari masalah tersebut sebaiknya tenaga pengajar mampu mengembangkan kemampuannya dengan senantiasa memperhatikan bagiamana menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa semakin mudah dalam memahami pembelajaran.

Fungsi guru tidak hanya menjadi pengajar saja tetapi juga seorang pendidik. Guru tidak hanya sekadar memindahkan (transfer) pengetahuan yang sudah dia kuasai tetapi juga menjadi suatu teladan bagi siswa-siswinya untuk membangun struktur kehidupan yang lebih baik


Guru saat mengajar hendaknya dapat menciptakan kondisi mengajar yang menyenangkan dalam setiap KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), oleh karena itu seorang guru dapat menyajikan metode mengajar yang bervariasi.

Metode mengajar banyak sekali jenisnya, karena metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya:

- Tujuan dan fungsi yang berbeda-beda.

- Anak didik yang berbeda tingkat kematangannya.

- Situasi yang berbeda-beda keadaannya.

- Pribadi guru dan kemampuan profesi yang berbeda.


MACAM-MACAM METODE


1. CERAMAH


Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat mempergunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Metode ini biasa digunakan, tetapi metode ini dapat menarik jika digunakan tidak kaku, dan tidak hanya satu arah, tetapi dikembangkan dengan berbagai variasi.

a. Ceramah wajar dipergunakan:

- Apabila guru akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat di mana tidak terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang dimaksud.

- Apabila guru harus menyampaikan fakta pada siswa yang besar jumlahnya.

- Apabila guru adalah pembicara yang bersemangat dan akan merangsang murid untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

- Apabila akan menyampaikan pokok yang penting dan telah dipelajari oleh murid sehingga memungkinkan murid untuk melihat lebih jelas hubungan pokok yang satu dengan yang lain.

- Apabila guru akan memperkenalkan pokok baru dalam rangka pelajaran baru.

b. Keuntungan metode ceramah:

- Guru dapat menguasai seluruh arah kelas.

- Organisasi kelas adalah sederhana.

c. Kekurangannya:

- Guru tidak mengetahui sampai dimana murid telah mengerti (memahami) yang telah dibicarakan.

- Pada anak dapat terbentuk konsep yang lain dari apa yang dikatakan oleh guru tersebut.

Mempersiapkan ceramah yang efektif

- Rumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh murid.

- Selidiki apakah metode ceramah benar-benar metode yang tepat untuk materi yang akan kita sampaikan.

- Susunlah bahan ceramah yang perlu diceramahkan.

- Pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian tertentu harus ditetapkan sebelumnya.

- Tanggaplah perhatian murid dan arahkan pada pokok yang diceramahkan.

- Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas.

- Adakan rencana penilaian.


2. METODE TANYA JAWAB


Metode tanya-jawab guru pada umumnya berusaha menanyakan apakah anak telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh anak. Metode ini buka untuk sekadar mengetes atau menguji pelajaran yang lalu. Guru harus tahu batas kemampuan anak didiknya, pemecahan masalah diarahkan oleh guru untuk dicari secara bersama-sama oleh murid dan guru. Murid dapat didorong untuk berpikir, mempelajari cara memecahkan masalah.

a. Penggunaan metode tanya-jawab adalah wajar apabila ditujukan untuk:

- Meninjau pelajaran yang lalu, agar anak memusatkan lagi perhatian tentang jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikutnya.

- Mengulangi pembicaraan untuk mendapat kerja sama semua anak.

- menangkap perhatian anak.

- Memimpin pengamatan dan pemikiran anak.

b. Penggunaan metode tanya jawab tidak wajar apabila guru bermaksud:

- Menilai kemajuan anak.

- Mencari jawaban dari anak-anak, tetapi membatasi jawaban yang dapat diterima.

- Memberi giliran pada anak tertentu saja.

c. Kebaikan metode tanya-jawab:

- Sambutan kelas yang lebih aktif.

- Memberi kesempatan kepada anak menanyakan hal-hal yang belum jelas.

- Mengetahui perbedaan pendapat antara anak dan guru.

d. Hal yang perlu diperhatikan oleh guru saat bertanya:

- Jelas dan tegas.

- Mudah dimengerti.

- Sistimatis.

e. Keburukan dari metode tanya-jawab

- Bisa menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan.

- Dapat menimbulkan pokok pembicaraan baru.

f. Langkah-langkah mempersiapkan tanya-jawab

- Merumuskan tujuan sejelasnya dalam bentuk khusus dan berpusat pada tingkah laku anak.

- Mencari alasan mengapa mempergunakan metode tanya jawab.

- Menetapkan kemungkinan jawaban pertanyaan itu apakah mengandung banyak masalah ataukah hanya terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak.”

- Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan.


3. DISKUSI


Didalam diskusi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar-menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dan lain-lain. Dalam diskusi, semuanya harus aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

a. Hal-hal yang layak didiskusikan:

- Menarik minat anak yang sesuai dengan tarafnya.

- Mempunyai jawaban yang lebih dari satu yang dapat dipertahankan kebenarannya.

- Pada umumnya tidak menanyakan “manakah yang benar”, tetapi lebih mengutamakan hal yang mempertimbangkan dan membandingkan (seperti perumpamaan mendirikan rumah di atas batu dan di atas pasir).

b. Kebaikan dari metode ini:

- Mempertinggi partisipasi murid secara individual.

- Mempertinggi partisipasi kelas sebagai keseluruhan.

c. Kelemahannya:

- Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi.

- Sulit bagi anak untuk mengatur secara logis.

d. Peranan guru dalam diskusi:

- Pemimpin sebagai pengatur diskusi.

Sebagai pemimpin mempunyai hak:

Menunjukkan pertanyaan pada kelompok tertentu.

Menjaga agar tidak semua kelompok berbicara serempak.

Mencegah agar diskusi tidak dikuasai oleh orang tertentu saja.

Memberi kesempatan kepada anak yang pemalu.

- Pemimpin sebagai penangkis.

Peranan pemimpin diskusi senantiasa menerima pertanyaan-pertanyaan dari peserta dan dipantulkan kembali kepada kelompok.

- Pemimpin sebagai penunjuk jalan.

Tugas penting bagi pemimpin diskusi ialah memberi petunjuk-petunjuk umum mengenai kemajuan-kemajuan diskusi.

e. Langkah-langkah yang harus diperhatikan:

- Permasalahan apa yang dihadapi.

- Hal-hal penting apa yang terdapat dalam masalah itu.

- Kemungkinan jawaban yang dapat dirumuskan oleh kelompok diskusi.


4. SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERAN


Siswa dapat dilibatkan langsung dalam mendramatisasikan masalah-masalah hubungan sosial. Murid akan merasa senang sebab dapat mengekspresikan diri mereka dan murid dapat mengerti perasaan orang lain.

a Hal-hal positif yang dapat diambil dari sosio drama dan bermain peran adalah:

- Anak dapat mengerti perasaan orang lain.

- Anak membagi pertanggungan jawab dan memikulnya.

- Membagi pendapat orang lain.

- Mengambil keputusan dalam kelompok.

b. Langkah-langkah guru dalam menggunakan sosiodrama dan bermain peran:

- Guru menerangkan teknik ini dengan cara sederhana dan memperhatikan tingkat umur anak.

- Guru menceritakan peristiwa itu secukupnya.

- Jika baru pertama kali diadakan pilihlah anak yang dapat melaksanakan tugas tersebut

- Guru menghentikan sosiodrama pada saat situasi memuncak (klimaks) dan kemudian membuka diskusi umum.

- Guru dan anak dapat menarik kesimpulan (seperti peristiwa Kain dan Habel).


5. METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN


Dengan metode ini guru dan siswa mencoba mengerjakan sesuatu dan mengamati proses dan hasil percobaan itu

a. Kekurangan metode ini:

- Metode ini tidak wajar jika alat yang didemonstrasikan tidak diamati dengan seksama oleh anak.

- Tidak efektif jika tidak diikuti dengan aktifitas oleh anak.

- Tidak semua dapat didemonstrasikan didalam kelas.

b. Keuntungannya:

- Anak dapat lebih aktif.

- Anak mendapat kesempatan untuk melaksanakan langkah-langkah dengan cara efektif.

c. Langkah-langkah untuk metode eksperimen:

- Menerangkan sejelas-jelasnya tujuan pelajaran pada anak.

- Membicarakan bersama-sama langkah-langkah yang harus diambil.

- Menolong anak untuk memperoleh bahan-bahan yang dipergunakan.

- Membandingkan hasil eksperimen yang satu dengan yang lainnya.


6. METODE STUDI KASUS


Dalam metode ini aktivitas yang dapat memecahkan masalah. Murid dapat merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi segala yang telah dijalankan. Guru dapat menolong dengan memberikan nasehat atau mencoba menstimulasi beberapa ide dengan mendiskusikannya bersama-sama.

a. Keuntungan metode ini:

- Anak dapat mengetahui sesuatu dengan pengamatan yang nyata.

- Anak dapat mengembangkan daya pikirnya secara sistematis dan logis.

- Anak mampu mengambil keputusan yang tepat setelah mengamati dan memikirkan jalan keluarnya.

b. Kekurangannya

- Guru mempergunakan banyak waktu untuk mempersiapkannya.

- Memerlukan fasilitas fisik lebih banyak.

- Memerlukan lokasi waktu yang banyak.

c. Langkah-langkah mempergunakan metode ini:

- Melihat tujuan dari bahan yang akan diajarkan.

- Mempersiapkan bahan sesuai dengan tujuannya.

- Mengatur waktu yang dibutuhkan.

- Mempersiapkan bahan atau alat-alat yang dibutuhkan.


7. METODE KARYAWISATA


Dalam metode ini murid dapat sewaktu-waktu pergi ke tempat lain untuk mempelajari suatu hal tertentu.

a. Keuntungan dari metode ini:

- Anak dapat melihat kegiatan di luar kelas.

- Anak dapat menikmati suatu pengalaman dengan turut serta dalam suatu kegiatan di luar kelas.

- Anak dapat menerima informasi langsung dari tempat karyawisata.

b. Kekurangannya:

- Membutuhkan waktu yang lama.

- Kesulitan dalam hal transportasi.

- Jika tempat yang dituju sukar diamati tidak akan mencapai tujuan.

c. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dari metode ini:

- Perumusan tujuan yang jelas sehingga memutuskan mengambil metode ini

- Menyusun anggaran yang dibutuhkan.

- Memprediksi tempat yang akan dituju serta kemungkinan-kemungkinan yang tidak diiinginkan dapat membahayakan anak-anak.

- Setelah karyawisata adakan diskusi umum pada anak menurut kategori umur mereka.

Sebenarnya masih banyak metode lainnya namun tidak semua metode dapat digunakan. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan instruksionalnya dan kondisi lapangan yang dihadapi oleh guru.


PENUTUP


Paradigma baru guru bukan satu-satunya sumber belajar melainkan seorang fasilitator dalam proses belajar. Guru berfungsi membekali kemampuan siswa dalam menyeleksi informasi yang dibutuhkan. Dalam pembelajaran siswa dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan menemukan ide-ide baru. Dan seterusnya siswa mengkonstruksikan pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Berdasarkan penelitian, belajar menemukan sendiri (inquiri) hasilnya akan mampu terekam dan mengendap lebih lama dalam otak, dibandingkan dengan hanya mendengarkan ceramah gurunya.
Akhirul kalam semoga dunia pendidikan kita segera mendapatkan pelita dan NUR yang mampu menuntun anak-anak bangsa menjadi generasi yang bermutu





Tidak ada komentar: