PUISI INI DIBACAKAN PADA KEGIATAN "SEJUTA LILIN KEMERDEKAAN"
DALAM RANGKA MENYAMBUT HUT-RI KE 64
DI DEWAN KESENIAN BANTAENG
PUISI INI KUDEDIKASIKAN
UNTUK INDONESIA TERCINTA
YANG KUANGGAP RAKSASA YANG TERTIDUR
OEE………..
KARYA: MAHMUDDIN
ENAM PULUH EMPAT TAHUN USIAKU SUDAH
TELAH BANYAK ORANG BESAR KARENAKU
RIBUAN ORANG PUN LAHIR DARI RAHIMKU
AYU TAPI LAYU
ELOK TAPI KUSUT
TANGGUH TAPI RAPUH
KINI HIDUPKU MULAI RANCUH
BATIN DAN RAGAKU PUN
IKUT TERKOYAK
OEE………..
SEKARANG AKU MEMANGGILMU
AKU MEMBUTUHKANMU
DISAAT DIRIKU
MULAI TERJATUH
AKULAH BANGSAMU,
TANAH TUMPAH DARAHMU
YANG MELAHIRKAN
DAN MEMBESARKAN NAMAMU
CUE………..!!!
BEGITU JAKI’ PALE’
GAYATA’ DI SITU
MEMBUATKU BERANTAKAN
Puisi "OE" adalah sebuah karya siswa SMA Negeri 1 Tompobulu kelas X2 yang berhasil meraih Juara III Putra pada Lomba cipta dan baca puisi dalam rangka menyambut HUT-RI ke 64
pemaknaan Puisi ini adalah kalimat seruan, ajakan (panggilan) pada seluruh rakyat indonesia yang selama ini bagaikan raksasa yang tertidur
NYANYIAN IBU PERTIWI
KARYA: St. DWI ADIYAH PRATIWI
MENATAP DUNIA TEMPAT KUBERPIJAK
TAMPAK BANGSAKU MULAI MAJU
NEGERIKU TELAH BANGUN
SANG MAYA PADAH
TERSENYUM MENYAMBUT INDONESIA KE ENAM PULUH EMPAT
SEKILAS SEMUA TAMPAK INDAH
BAK TAMAN SURGA
YANG SEDANG DIRAMPASI
TERLIHAT BEBERAPA ORANG
TERTAWA TERBAHAK-BAHAK
DI ATAS KURSI MEGAH MEREKA
BAK SEORANG RAJA YANG TENGAH NAIK TAHTA
HINGGA TERDENGAR NYANYIAN
YANG MENYAYAT RASA
SERIBU BELATIH SERASA MENIKAM
MENUSUK BATINKU
KUBERLARI MENCARI SUMBER SUARA ITU
HINGGA KUTERSENDAK
DI MULUT SANG RAJA BIRU
PIKIRAN YANG MASIH KANAK-KANAK INI
KEMUDIAN MELAYANG MEMUTARI MAYA PADA
MENEMBUS LANGIT KETUJUH
HINGGA DARI LUBUK HATI KUTERSADAR
NYANYIAN ITU NYANYIAN IBU PERTIWI
YANG HENDAK MEMBERIKU ISYARAT
UNTUK MEMBUKA MATA
MELIHAT KENYATAAN HIDUP
YANG TERTUTUPI KABUT ANGAN
DAN AWAN-AWAN KHAYAL
KUSADAR DI TENGAH KEMAJUAN YANG KITA RAJUT
ANAK BANGSA MASIH MENANGIS
DI TANAH YANG SUBUR
MASIH TERTANAM PENDERITAAN
DI SETIAP SEMILIR ANGIN SEJUK
MASIH TERSELIP TANGISAN
DAN DI LAUT YANG MAHA KAYA
MASIH TERPENDAM RASA PERIH
SAUDARA-SAUDARA BERDIRI DI PINGGIR JALAN
MENANGIS MEMINTA MAKAN
SAUDARA-SAUDARAKU
BAHKAN AKU MASIH HAUS AKAN ILMU
AYAH IBU KAMI
MASIH MENANGIS SAMBIL MENGAIS
NYANYIAN ITU SEMAKIN JELAS
PELAN TAPI PASTI
IBU PERITIWI BERKATA
INDONESIA BAK RAKSASA YANG TERTIDUR
INDONESIA BANGUN TAPI TAK BUKA MATA
INDONESIA BERDIRI TAPI TAK MELANGKAH
MAJU MUNDUR ITU KERJAMU
AKU ANAK BANGSA
BERDIRI DI SINI
BUKAN UNTUK MATERI
BUKAN UNTUK SEBUAH MAKNA YANG SALAH
TAPI UNTUK INDONESIA DAN IBU PERTIWI
AKU BERJANJI KAN MENCINTAI INDONESIA
SEPERTI HUTAN MENCINTAI KELESTARIANNYA
KUKAN SETIA PADA INDONESIA
SEPERTI CAHAYA SETIA PADA SANG MENTARI
KU KAN TETAP BERSAMA INDONESIA
SEPERTI OMBAK BERSAMA RAJA BIRU
KUKAN MERINDUKAN
INDONESIA YANG DAMAI NAN ABADI
SEPERTI EMBUN MERINDUKAN PAGI
LANTAS…..
ENGKAU PUNYA JANJI APA
UNTUK IBU PERTIWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar